Supermoto menjadi salah satu kiblat dunia otomotif. Sebab tidak sedikit rider yang beralih menunggangi kuda besi penakluk semua medan ini.
Ketua Komunitas Kracker Supermoto Central Borneo (KSCB) Dirga Saputra merasakan betul sensasi dari supermoto. Padahal dulunya dia menggemari dunia trabas.
“Kebetulan memang menyukai otomotif dan sebelum mengenal supermoto, saya lebih dulu menggeluti trabas,” kata Dirga.
Berjalannya waktu, pria kelahiran 17 Agustus 1993 ini mengalihkan Kawasaki KLX yang biasa dia gunakan trabas menjadi supermoto.
“Awalnya dikenalkan oleh teman tentang komunitas KSCB dan sekarang lebih menjiwai supermoto,” ujar pria yang juga sebagai anggota Polri di Polres Palangka Raya ini.
Melalui supermoto, Dirga mengaku mendapatkan sensasi yang berbeda. Supermoto bisa ditunggangi melewati segala medan, baik itu aspal, pasir, lumpur.
“Beda dengan motor biasa yang hanya bisa dikendarai di jalanan aspal saja,” ucapnya.
Di balik sensasi itu, Dirga tidak menampik jika ada juga kesulitan menunggangi supermoto. “Perbandingan tinggi badan kita dengan motor kadang cukup jauh. Sebab supermoto memiliki tinggi yang lebih,” terangnya.
Sebagai ketua KSCB, Dirga mengaku cukup terkejut dengan perkembangan. Sejak 2017 silam, anggota KSCB hanya sekitar tujuh orang. Namun sekarang sudah cukup banyak. Bahkan anggota aktif sudah lebih dari 30 orang. (dik)